Budaya Positif
Budaya positif adalah nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, dan kebiasaan-kebiasaan di sekolah yang berpihak pada murid agar murid dapat berkembang menjadi pribadi yang kritis, penuh hormat, dan bertanggung jawab. Maka dari itu kuncinya adalah bagaimana kehebatan guru sebagai penuntun siswa dalam mengembangkan watak dan karakter murid, guru hanya mengontrol dan menuntun mereka menjadi lebih baik tanpa mengubah kodrat yang mereka miliki. Budaya positif dapat dilakukan dengan cara melakukan hal-hal yang bersifat positif, berpikiran positif, berhati positif dan bersikap positif. Mengembangkan budaya positif di sekolah haruslah dilakukan dengan penuh kesungguhan dengan hal yang terlihat sederhana namun terkadang sulit dilakukan dan ini harus terus dilakukan secara terus menerus dan guru sebagai contoh.
Budaya Positif sangat perlu untuk diterapkan. Menurut saya sebelum membangun budaya positif yang mengarah pada siswa, terlebih dulu membangun budaya positif untuk diri sendiri. Kemauan untuk mengubah kebiasaan yang kurang baik pada diri pendidik dan membiasakan hal-hal yang baik tentunya menjadikan diri kita sebagai iklan berjalan penebar kebaikan di lingkungan sekolah. Hal ini akan memudahkan kita nantinya untuk mendapatkan dukungan rekan sejawat ketika akan melakukan perubahan di lingkungan sekolah, termasuk menumbuhkan dan membiasakan budaya positif di lingkungan sekolah. Menurut KHD guru adalah "Pamong" artinya guru itu menjaga, memberi tauladan, membina dan mendidik anak dengan penuh kasing sayang. Tugas guru adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak agar mereka mencapai kebahagiaan dan keselamatan setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat berdasarkan pada kodrat alam dan kodrat zamannya.
Budaya positif dalam mendidik adalah pendekatan yang mengutamakan penguatan positif, pengembangan diri, dan pembentukan karakter yang baik pada anak-anak. Contoh budaya positif yang dapat diterapkan di sekolah antara lain :
Memberikan pujian, penghargaan, dan pengakuan ketika anak mencapai sesuatu yang baik. Ini membantu meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi anak untuk terus belajar dan berkembang
Menciptakan lingkungan yang bebas dari kekerasan fisik atau verbal, mempromosikan kesetaraan, dan menghormati perbedaan individu. Ini menciptakan suasana yang kondusif bagi anak-anak untuk belajar dan berkembang tanpa rasa takut.
Mengajarkan nilai-nilai moral dan membantu anak-anak memahami pentingnya integritas, tanggung jawab, kerjasama, dan kejujuran. Ini membantu dalam pembentukan karakter yang baik dan mengajarkan anak-anak bagaimana mengambil keputusan yang benar.
Menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan dan menarik dengan menggunakan metode pembelajaran yang inovatif, seperti permainan, eksperimen, atau proyek kolaboratif. Ini membantu anak-anak tetap bersemangat dan antusias dalam belajar.
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Pendaftaran Peserta Didik Baru Tahun Pelajaran 2024/2025
Telah dibuka Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Pelajaran 2024/2025 SMA Negeri 1 Sonder. Syarat Pendaftaran : FC Kartu Keluarga FC akte Lahir FC Surat Keterangan Lulus SM
Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara
1. Pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD) mengenai pendidikan dan pengajaran Pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD) mengenai pendidikan dan pengajaran adalah Tidak ada keabadian dalam kehidupa